Latest News

Tuesday, January 29, 2008

Teh sebagai sumber zat gizi dan perannya dalam kesehatan

Teh merupakan minuman sehat yang telah dikenal sejak sekitar 5000 tahun yang lalu di negeri Cina. Pada awalnya, tertulis dalam suatu riwayat, teh diperkenalkan oleh seorang Kaisar Cina. Ketika itu, ke dalam cawan air panas Sang Kaisar _ Shen Nung _ yang sedang bersantai di kebun istana jatuh beberapa pucuk daun teh. Selanjutnya Kaisar menyadari adanya perbedaan rasa pada air tersebut.
Dikisahkan setelah kejadian tersebut, ia berani merekomendasikan bahwa teh memiliki unsur menyembuhkan beragam penyakit seperti ginjal, demam, infeksi, dan tumor di kepala. Resep Sang Kaisar tersebut tampaknya terlalu berlebihan. Namun, para peneliti di bidang kesehatan kini mampu membuktikan khasiat sehat teh yang dapat memberikan daya kekebalan tubuh untuk melawan berbagai penyakit serta memperpanjang usia. Teh ( Camellia sinensis) merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan kini telah ditanam di lebih dari 30 negara. Dari 3.000 jenis yang ada, pada prinsipnya teh berasal dari satu jenis tanaman dengan hasil perkawinan silangnya. Teh merupakan salah satu minuman yang paling populer di dunia, dan posisinya berada pada urutan kedua setelah air. Dengan perkembangannya ke berbagai belahan dunia, teh telah menjadi bagian yang menyatu dengan tradisi setempat. Di Beijing, Cina, para peminum teh lebih menyukai bila diaromai dengan wangi bunga melati yang kuat dengan cara "membakar" daun teh terlebih dahulu dengan uap panas bunga melati segar. Lain halnya dengan di Mongolia dan Inggris, peminum teh lebih menyukai teh yang dicampur dengan susu sewaktu sarapan pagi. Dan bagi sebagian besar orang Indonesia , teh bukanlah minuman yang asing karena telah menjadi bagian dari budayanya. Teh merupakan functional food mengingat khasiat dan potensi yang terkandung di dalamn teh dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan merupakan sumber zat gizi. Mengingat biaya kesehatan yang melambung tinggi dalam krisis ekonomi yang belum juga berangsur pulih serta harga obat-obatan yang sudah tak terjangkau lagi oleh kocek rakyat biasa, maka obat pun sekarang dapat disetarakan dengan barang mewah. Dengan demikian, mempertahankan kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan tak ternilai. Dalam upaya menjaga kesehatan tersebut, perilaku hidup sehat menjadi begitu penting untuk dilakukan. Jenis teh Pada dasarnya, teh diproses menjadi tiga jenis yaitu teh hijau , teh hitam , dan teh oolong . Lebih dari tiga perempat teh dunia diolah menjadi teh hitam, salah satu jenis yang paling digemari di Amerika, Eropa, dan Indonesia . Cara pengolahannya, daun dirajang dan dijemur dibawah panas matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberikan cita rasa teh hitam yang khas. Teh hijau, jenis teh tertua, amat disukai terutama di Jepang dan Cina. Pada pembuatannya, daun teh sedikit mengalami proses pengolahan, yaitu hanya pemanasan dan pengeringan sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Teh oolong lebih merupakan jenis peralihan antara teh hitam dan teh hijau. Umumnya teh oolong diproduksi dan dikonsumsi di selatan Cina dan Taiwan . Pada teh oolong, dengan adanya proses fermentasi, terdapat cita rasa dan karakteristik tersendiri. Meskipun demikian, ketiga jenis teh tersebut memiliki khasiat dan potensi kesehatan yang sama./Joko Pambudi

No comments:

Post a Comment

Recent Post